Diberdayakan oleh Blogger.

Novia Noer. R

Hasil penelusuran

About Me

Powered By Blogger

Cari Blog Ini

my school

my school
SMPN 1 Panumbangan

Translate

Blogger templates

Wikipedia

Hasil penelusuran

Popular Posts

RSS

Sejarah Singkat Persib Bandung dari Masa ke Masa

Bobotoh persib/ANDRI GURNITA/PR
TAHUN 2016 ini, Persib, klub sepak bola kebanggaan Jawa Barat, berusia 83 tahun. Sudah banyak prestasi yang dibukukannya. Maung Bandung pun sempat terpuruk. Persib juga menjadi klub sepak bola yang berpengaruh dalam perjalanan persepakbolaan Tanah Air. Berikut ini sejarah Persib yang disajikan secara singkat.

1923
Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB) didirikan. Klub sepak bola inilah yang menjadi cikal bakal Persib Bandung. BIVB merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu dengan Ketua Umum Syamsudin. Kepemimpinan BIVB kemudian dilanjutkan R. Atot yang merupakan putera pejuang wanita Dewi Sartika.
bivb, persib,
BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega di depan tribun pacuan kuda sebaai arena sepak bola. Tim BIVB beberapa kali mengadakan pertandingan di luar kota seperti Yogyakarta, Jatinegara, dan Jakarta.

19 April 1930
BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (sekarang Persebaya), MIVB (PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), dan PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta.

BIVB, dalam pertemuan tersebut, diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian, kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. BIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1933 meski kalah dari VIJ Jakarta.

14 Maret 1933
Persib lahir dari rahim dua perkumpulan yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia, yaitu Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB).
Sebelum bersatu menjadi Persib Bandung, kedua perkumpulan itu muncul setelah BIVB menghilang gaung aktivitasnya.

Ketua umum Persib yang terpilih saat itu adalah Anwar St. Pamoentjak. Adapun klub-klub sepak bola yang bergabung di bawah naungan Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.

1937
Pada masa ini, di Bandung, berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori orang-orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken (VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah dan mengejek Persib sebagai perkumpulan kelas dua. Pasalnya, laga-laga yang dilangsungkan oleh Persib ketika itu sering dilakukan di pinggiran Bandung, seperti Tegallega dan Ciroyom. Masyarakat juga ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang di dalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan di pusat kota, UNI dan SIDOLIG.
Namun, Persib akhirnya lebih merebut hari warga dan menegaskan diri sebagai perkumpulan sepak bola satu-satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub yang tadinya bernaung di bawah VBBO seperti UNI dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG (kini Stadion Persib), dan Lapangan SPARTA (kini Stadion Siliwangi). Situasi ini mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.

Pada tahun tersebut, Persib juga berhasil menjuarai kompetisi perserikatan dengan mngalahkan Persis.

Pendudukan Jepang
Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang, kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi dihentikan dan organisasinya dibredel. Dengan sendirinya, Persib mengalami masa vakum.

Pada masa revolusi fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar di berbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta. Pada masa itu, prajurit-prajurit Siliwangi hijrah ke ibu kota perjuangan Yogyakarta.

1948
Persib kembali berdiri di Bandung di tengah rongrongan Belanda (NICA) yang kembali datang sekaligus ingin menghidupkan lagi VBBO meski dengan nama yang berbahasa Indonesia. Pada masa pendudukan NICA itu, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.

Perjuangan itu rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yang dilandasi semangat nasionalisme, yakni Persib.

1950-1962
Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, dekade 1950-an itu pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953-1957 itulah Persib mengakhiri masa nomaden kantor sekretariat. Wali Kota Bandung saat itu R. Enoch membangun Sekretariat Persib di Cilentah. Sebelum akhirnya atas upaya R. Soendoro, Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di Jalan Gurame.
persib, pikiran rakyat,
Sejak saat itu, reputasi Persib sebagai salah satu jawara kompetisi perserikatan terus membesar. Persib kemudian menjadi juara perserikatan pada 1961 setelah mengalahkan PSM Ujung Pandang di final. Karena prestasinya itu, Persib ditunjuk mewakili PSSI di ajang kejuaraan sepakbola “Piala Aga Khan” di Pakistan pada 1962.

Tahun 1970-1985
Tahun 70-an, Persib mengalami masa sulit dan miskin gelar.Puncaknya, pada Kompetisi Perserikatan 1978-1979, Persib terdegradasi ke Divisi I.

Revolusi pembinaan dilakukan. Dipersiapkanlah tim junior yang ditangani pelatih Marek Janota (Polandia). Kemudian, tim senior diarsiteki Risnandar Soendoro. Gabungan pemain junior dan senior ini membuahkan hasil karena Persib berhasil promosi ke Divisi Utama dengan materi pemain seperti Sobur (kiper), Giantoro, Kosasih B, Adeng Hudaya, Encas Tonif, dan lainnya.

Hasil polesan Marek ini lahirlah bintang-bintang Persib seperti Robby Darwis, Adeng Hudaya, Adjat Sudrajat, Suryamin, Dede Iskandar, Boyke Adam, Sobur, Sukowiyono, Iwan Sunarya. Hasil binaan Marek membawa Persib lolos ke final bertemu PSMS pada Kompetisi Perserikatan 1982-1983 dan 1984-1985.

Dua kali Persib harus puas sebagai runner-up setelah kalah adu penalti. Pertandingan final 1984-1985 mencatat rekor penonton karena membeludak hingga pinggir lapangan. Dari kapasitas 100.000 tempat duduk di Stadion Senayan, jumlah penonton yang hadir mencapai 120.000 orang.


Tahun 1986-1990
Pada Kompetisi Perserikatan 1986, Persib yang ditangani pelatih Nandar Iskandar meraih juara setelah di final mengalahkan Perseman Manokwari 1-0 melalui gol tunggal Djadjang Nurdjaman, di Stadion Senayan. Persib kembali meraih gelar juara pada Kompetisi 1990 setelah mengalahkan Persebaya, 2-0, melalui gol bunuh diri Subangkit dan Dede Rosadi.

Tahun 1993-1994
Pada kompetisi penutup Perserikatan 1993-1994 Persib meraih gelar juara setelah di final mengalahkan PSM, 2-0, melalui gol Yudi Guntara dan Sutiono Lamso. Persib pun berhak membawa pulang Piala Presiden untuk selamanya karena kompetisi berikutnya berubah nama menjadi Liga Indonesia, yang pesertanya dari tim-tim Galatama dan Perserikatan.

1994/1995
Persib kembali mencatatkan namanya dalam sejarah kompetisi Liga Indonesia. Persib berhasil mencapai final dan menggengam trofi juara dengan menaklukkan Petrokimia Putra dihadapan lebih-kurang 80.000 penonton di partai final dengan skor 1-0 melalui gol Sutiono Lamso menit ke-76.
persib, juara 1994, 1995, liga indonesia,
Saat itu, Persib masih ditangani pelatih Indra Thohir dengan asisten Djadjang Nurdjaman dan Emen “Guru” Suwarman.

Tahun 1995-2008
Sebagai juara liga, Persib berhak berpartisipasi di Piala Champions Asia (saat ini Liga Champions Asia). Prestasi Persib cukup membanggakan Indonesia karena lolos sampai ke perempat final. Namun di kancah domestik, Persib tenggelam dalam gradasi prestasi.
persib, pikiran rakyat,
Pelatih datang silih berganti dan pada 2003, Persib yang awalnya konsisten dengan muatan pemain dan pelatih lokal akhirnya menggunakan jasa pelatih maupun pemain asing dalam upaya perbaikan prestasi. Namun bukannya membaik, prestasi Persib justru memburuk. Sledzianowski diganti di tengah jalan karena Persib terseok-seok di papan bawah bahkan sempat hampir terdegradasi.

2008
Persib yang awalnya merupakan perserikatan amatir akhirnya menjadi klub profesional setelah terbentuknya sebuah badan hukum bernama PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) pada akhir Desember 2008. Sejak saat itu, Persib tidak lagi mendapatkan kucuran dana pengelolaan dari pemerintah, melainkan dari pengelolaan usaha di bawah naungan PT PBB.

Seiring berjalannya waktu, PT PBB berhasil menjadi salah satu pengelola klub profesional terbaik di Indonesia.

Profesionalitas membawa prestasi cukup membaik pada Kompetisi Liga Super Indonesia I/2008-2009. Untuk kali pertama Persib diracik pelatih lokal dari luar Bandung. Jaya Hartono yang membawa Persik Kediri menggondol Piala LI IX/2003 dipanggil melatih Persib. Pada era Jaya, Persib meraih peringkat tiga dalam kompetisi yang menggunakan format satu wilayah.

2014
Setelah puasa gelar selama 19 tahun, Persib akhirnya menjadi juara Liga Super Indonesia 2014 di bawah kendali pelatih lokal, Djadjang Nurdjaman. Persib mengalahkan Persipura Jayapura melalui drama adu penalti babak final yang berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
Selain mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia untuk kedua kali, Djadjang juga mengukir rekor sebagai legenda hidup karena berhasil mengantarkan Persib menjadi juara sebagai pemain, asisten pelatih, dan pelatih kepala.

2015
Di tengah suramnya situasi sepak bola dalam negeri akibat konflik Pemerintah dengan PSSI, Persib sempat membubarkan tim namun kemudian kembali berkumpul dan sanggup  menjaga marwah sebagai tim elite Tanah Air. Maung Bandung tampil sebagai juara turnamen bergengsi Piala Presiden 2015. Pada babak final, tim asuhan Djadjang Nurdjaman mengalahkan Sriwijaya FC, 2-0. Namun, kegemilangan pada ajang pengisi kekosongan liga itu tidak berlanjut pada turnamen selanjutnya, Piala Jenderal Sudirman. Langkah Persib terhenti hanya di babak fase grup karena cuma menang sekali dan menelan tiga kekalahan beruntun.***

Prestasi emas Persib Bandung pada era Perserikatan dan Liga Indonesia
Total trofi juara: 7 kali
Perserikatan: juara 1937, 1961, 1986, 1989-90, 1993-94
Liga Indonesia: juara 1994–1995, 2014

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cara Cornering Baik Dan Benar

 Cornering dalam bahasa indonesia kalau di translate artinya adalah menikung..! Mungkin bagi para rider sudah tidak asing lagi bukan mendengar istilah cornering. Saat anda melakukan riding pun pasti mendengar istilah cornering ya menikung adalah sesuatu yang membuat rider pemula merasa tegang khususnya bagi pemula yang baru saja belajar naik sepeda motor. Cornering dalam ajang road race pasti dibutuhkan karena skill/ilmu ini yang akan menentukan posisi anda apakah menjadi pemenang atau kalah dalam ajang tersebut.
Saat anda belajar atau melakukan cornering jangan di lakukan di jalan umum karena nanti akan berakibat fatal…? lho kok bisa ya bisa dong coba anda pikir jalan umum yang sering dilewat kendaraan lain , saat anda melakukan cornering tiba tiba dari depan ada motor lain yang mengambil jalan anda dengan hati was was dan kaget saya yakin anda akan jatuh baik srempetan atau tabrakan atau BEJO (selamat). Nah berikut ini ada beberapa tips yang mungkin bisa anda coba untuk belajar cornering , ingat..! Jangan belajar di jalan umum karena bahaya…!

Cornering atau orang lebih akrab dengan istilah BR kepanjangan dari Belok Rebah. Ilmu dasar road race ini harus anda pahami oleh semua riders agar tidak terjadi kesalahan dan yang terpenting adalah rajin latihan secara terus menerus sampai anda bisa dan memahami motor yang anda gunakan.
 
Nah berikut ini beberapa tips dan trik cornering yang baik dan benar.
  1. Dengan Menggunakan REM depan belakang dan juga menurunkan grip gas, turunkan kecepatan sebelum mencapai ke tingkungan.
    Hal ini penting saat anda melakukan proses downshiftting (turun gigi) . Saat motor masih dalam kondisi bertenaga dan juga masih melaju lurus,pastikan juga bahwa kompling sudah di lepas dan grip gas sudah stabil sebelum kita mencapai tingkungan selanjutnya anda tinggal tikungan saja.
  2. Bawa/arahka motor dari bagian luar jalan terlebih dahulu untuk kemudian menuju ke sisi dalam tikungan (out to in ) nek bahasaku sih ancang ancang pas mau tikungan.
    Dijalan raya terdapat 2 arah yaitu jalan kiri dan jalan kanan. Saat anda memasuki tikungan ke kanan maka bagian luar tikungan adalah bahu/pinggir jalan , sedang sisi dalam adalah yang mendekati tapi tidak melewati marka tengah jalan, dan begitu juga sebaliknya untuk tikungan ke kiri. Prinsip “out to in” /ancang ancang sangat menguntungkan rider karena dapat membantu memberikan ruang dan juga sudut pandang yang luas saat melakukan cornering , ancang ancang saat menikung sangat diperlukan.
  3. Geser Titik beban tubuh ke bagian dalam tikungan yang akan di lalui
    Istilah kerennya atau bahasa gaulnya dalam dunia road race adalah body steering atau body english. tapi bukan berarti anda harus selalu bergelantungan di motor seperti pembalap yang ada di motogp, kecuali anda ada di trek sirkuit , nah mungkin bisa di sesuaikan dan proposional jika berada di jalan sirkuit. Jika anda berada di jalan raya,posisi badan/pantat yang terlalu bergelantungan/over keluar tentunya akan menyulitkan rider untuk melakukan manuver/bereaksi dan sekiranya ada gangguan atau bahaya yang mendadak saat menikung tentu akan merepotkan. Untuk pemula cukup hanya menggeser posisi duduk menjadi lebih condong ke dalam tikungan. Kalau kata teman saya tujuanya kenapa melakukan cornering yaitu untuk meningkatkan
    ground clearance” maksudnya adalah membuat kita merasa lebih pede saat memasuki jalan tikungan,selain itu agar lebih fokus kepala dan mata untuk tidak jelalatan kemana mana agar bisa tetap memandang jalan yang seharusnya kita tuju.
  4. Menengok atau memutar kepala kita (maksudnya bukan hanya melirik dengan mata) tapi arahkan pandungan jauh kedepan ke bagian jalan yang ingin dilewati.
    Ingat bahwa saat anda berkendara cenderung melaju menuju kearah mana kita melihat,jadi saat anda melewati tikungan coba lihat kearah yang ingin anda tuju atau istilahnya titik exit(titik keluar) tikungan).
    Saat kita berkendara dengan sepeda motor dan fokus pandangan hanya terpaku pada satu objek misal e ,ada batu di tengah jalan , atau ada trotoar atau kucing dan lain sebagainya, biasanya bukannya malah menjauh tapi justru tanpa kita sadari otak akan mengarahkan motor kita ke agar menuju gangungan tersebut. Fenomena tersebut di kenal dengan istilah “target fixation”
  5. Saat mulai menengokkan kepala,jangan lupa juga untuk menekan setang ke arah mana tikungan yang ingin dilalui atau ingin menikung.
    Yang saya sebutkan diatas dinamakan dengan istilah counter steering ,untuk caranya yaitu cukup simple anda bisa tekan/dorong setang kiri jika ingin menikung kearah kiri sebaliknya jika anda ingin nikung ke arah kenan cukup tekan/dorong stang ke kanan. Counter steering adalah dasar yang paling utama dalam mengendalikan sepeda motor yang kita kendarai. Jika di tunjang atau juga di padukan dengan pisisi badan yang agak condong atau bergeser titik bebanya (body stering) akan lebih mempermudah untuk mengarahkan atau memiringkan motor sesuai keinginan kita.
  6. Ketika motor sudah mulai merebah untuk menikung di jalan ,anda bisa buka sedikit grip gas motor dengan lembut dan taratur untuk menjaga kestabilan dan juga kecepatan motor supaya tidak melambat (deselerasi).
    Tujuan dari hal yang saya sampaikan pada point 6 ini yaitu agar motor yang kita kendarai lebih stabil , bukan untuk mengejar speed. Kesalahan umum saat menikung ada yang lupa membuka grip gas atau ada juga yang membuka grip gas secara mendadak didalam tikungan , hal ini tentunya akan mengagetkan motor ,membebani suspensi dan juga ban depan secara berlebihan sehingga traksi ban belakang akan berkurang karena titik beratnya banyak bergeser ke ban depan. Jika dilakukan tentunya akan lowside atau tergelincir karena posisi ban belakang gak sanggup ngegrip aspal lagi. Prinsipnya sebenarnya simple dalam posisi menikung ini yaitu ” Jika gas motor turun(ditutup) akan semakin mudah untuk melakukan miring karena tertarik gravitasi ” sebaliknya ” Jika gas motor dibuka maka akan seperti melawan gaya gravitasi yaitu akan tegak dengan sendirinya. Jika anda memahami motor anda tentunya akan mengerti apa saya maksud.
  7. Saat motor sudah memasuki titik keluar tikungan anda bisa pindahkan kembali posisi berat badan ke tengah jok.
    Tujuan hal ini tentunya akan semakin mudah untuk menegakan motor kembali ,sudah saya praktekan dan hasilnya sempurna , maaf belum bisa kasih foto karena memang saat melakukan cornering kamera tidak ada dan fasilitas lainya kurang memadai.
  8. Selesai dan Keluar dari tikungan, silahkan anda kembali untuk tarik grip gas dengan memacu motor anda untuk berakselerasi hingga kecepatan mentok.
    Saat balapan skill menarik gas, transmisi, cornering ,hingga memahami motor yang digunakan adalah kuncinya balapan selain yang saya sebutkan tentunya masih banyak lagi skill2 lain. Saat motor sudah selesai tikungan anda bisa geber dengan menarik grip gas dan pacu motor anda jangan sampai over saat menambah tranmisi (gigi motor) anda.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS